Emy telah mendapatkan pelatihan mengenai pendekatan terpadu dan komprehensif untuk perkembangan anak. Dia belajar bagaimana mendukung pembelajaran literasi dini melalui permainan, bagaimana memantau status kesehatan siswa – termasuk bagaimana mengidentifikasi kekurangan gizi – dan bagaimana mempromosikan kebiasaan sehat dan higienis, termasuk mencuci tangan. Emy juga belajar tentang pendekatan baru untuk menangani perilaku anak-anak dengan sifat berbeda.
Emy dan rekan gurunya Wati Liem sekarang menggunakan bagan “Desaku, Rumahku”, yang dipajang dengan jelas di dinding kelas, untuk melacak status imunisasi siswa. Hal ini membantu orang tua dan pengasuh untuk belajar lebih banyak tentang pentingnya imunisasi dan mendorong mereka untuk memastikan anak-anak mereka diimunisasi secara lengkap.
“Di kalangan orang tua, hanya ibu yang mengetahui status imunisasi ini,” ujar Emy. “Melalui bagan ini, kami dapat memberi tahu para ayah tentang hal ini sehingga keduanya sama-sama mengetahui apa yang harus dilakukan selanjutnya.”
“PAUD bukan hanya tentang pendidikan,” kata Emy. “Selain memahami perkembangan pendidikan mereka, kami juga perlu memantau tinggi dan berat badan mereka, serta ukuran lengan mereka. Dengan mengukur dengan benar kita dapat mengidentifikasi apakah seorang situs slot deposit dana anak mengalami gangguan pertumbuhan.” Bagi Emy, dan bagi banyak orang tua yang kini berbagi pengetahuan baru dengannya, informasi ini merupakan terobosan.
Emy adalah salah satu dari 160 guru PAUD di Nusa Tenggara Timur yang telah dilatih, bersama dengan 3.200 orang tua atau pengasuh yang telah mengikuti program intervensi pengasuhan yang mencakup disiplin positif dan masalah pengasuhan penting lainnya. Program PAUD HI ini dilaksanakan di 200 sentra PAUD dan 100 sekolah dasar di provinsi Papua, Sulawesi Selatan dan Nusa Tenggara Timur.
Sekarang kelas Emy penuh dengan anak-anak lagi, dan dia lebih siap untuk membantu memastikan masa depan yang lebih cerah bagi mereka, harapannya melambung tinggi. “Harapan saya sebagai seorang guru adalah membantu anak-anak kami memiliki masa depan yang lebih baik, yang dimulai dari PAUD,” ujar Emy yakin.
Peran Mahasiswa dalam Penanggulangan COVID-19
Menyambut adaptasi kebiasaan baru, mahasiswa di Jawa Tengah terlibat dalam program pemantauan dan pencegahan COVID-19 di sekolah dan ruang publik.
Panas matahari di langit Kota Semarang siang itu terasa menyengat, memaksa orang-orang untuk berdiam diri di dalam ruangan kecuali Megawati Sekar, 21, seorang mahasiswi yang selama berjam-jam nampak menerjang terik. Dengan mengenakan jaket almamater kebanggaannya, ia bagikan masker serta selebaran berisi informasi perilaku 3M—mencuci tangan, mengenakan masker dan menjaga jarak—kepada para pejalan kaki.
No Comments