Sulawesi punyai beragam destinasi wisata menarik yang bisa saja tidak bisa Anda temukan di area lain, keliru satunya layaknya yang terdapat di Desa Wawoangi. Desa Wawoangi merupakan keliru satu desa yang terletak di pesisir Pulau Buton bagian selatan, yang secara administrasi terhitung didalam wilayah Kecamatan Sampolawa, Kabupaten Buton Selatan, Provinsi Sulawesi Tenggara. Pemerintah area Desa Wawoangi fokus mengembangkan pariwisata budaya dan religi disana, agar tak heran kalau Desa https://ivypodcast.com/baccarat-online/ Wawoangi kini punyai lebih dari satu destinasi wisata yang menarik untuk dikunjungi.
1. Masjid Tua Wawoangi
Destinasi pertama yang harus Anda kunjungi yakni Masjid tua Wawoangi, masjid ini terhitung dikenal terhitung dengan nama Masjid di Atas Angin. Istilah Masjid di Atas Angin tersebut yang berasal berasal dari bahasa ‘cia-cia’ yakni wawoangi, yang berarti di atas angin. Masjid ini punyai type klasik tempo dulu, serta menjadi keliru satu bukti bersejarah masuknya syiar Islam di Pulau Buton.
Masjid Tua Wawoangi didirikan oleh Syekh Abdul Wahid pada th. 1527 M untuk menyiarkan agama Islam pertama kalinya di Pulau Buton, agar masjid ini dipercaya menjadi masjid pertama dan tertua yang didirikan di Pulau Buton. Uniknya, seluruh bagian bangunan masjid ini tetap terbuat berasal dari kayu. Dinding masjid terbuat berasal dari bambu-bambu kecil yang ditata dengan posisi berdiri yang kurang rapat, sedangkan atapnya terbuat berasal dari kayu jati yang dibuat tipis. Di depan masjid ini terhitung terdapat pohon cendana yang berukuran besar, serta lebih dari satu makam tua yang merupakan makam berasal dari Sultan Buton VII yakni Sultan La Saparagau berserta ayahnya. Masyarakat kurang lebih terhitung meyakini masjid ini sangat diberkati (Kabarakati Masigi Wawoangi), tidak cuman itu masjid ini terhitung menyimpan beragam mitos dan cerita mistis. Meskipun begitu, tidak bappedaniasbaratkab.org sedikit wisatawan yang berkunjung ke Masjid Tua Wawoangi untuk mengenang peristiwa maupun berziarah. Untuk menuju Masjid Tua Wawoangi, Anda harus menempuh perjalanan kurang lebih 43 kilometer berasal dari kota Baubau, dengan jarak tempuh kurang lebih 60 menit. Jika bertolak berasal dari ibukota Kabupaten Buton Selatan, Batauga berjarak kurang lebih 25 kilometer dengan selagi tempuh kurang lebih 42 menit. Akses menuju masjid tersebut terbilang mudah, sedangkan sarana yang disediakan terhitung lumayan memadai, layaknya bantea (tempat singgah) yang dibuat sebagai area istirahat bagi para wisatawan, toilet, dan tepat wudhu.
2. Pantai La Poili
Destinasi wisata setelah itu yang menjadi surga di Pulau Buton, yakni Pantai La Poili yang menyuguhkan keindahan memukau dan memanjakan mata Anda. Bagaimana tidak? berasal dari kejauhan saja nampak memahami Pantai La Poili memliki pemandangan yang sangat indah, pantai ini terhitung punyai air yang jernih dengan ombak yang tenang. Selain itu, di pantai ini terdapat jembatan melingkar bak Maladewa yang memutari sekitaran pantai agar menaikkan keindahan pantai tersebut. Jembatan melingkar ini dibangun tepat di atas permukaan air laut, dengan diameter lingkaran kurang lebih 236 mtr. dan lebar jalur setapak kurang lebih 2 meter.
Untuk menuju Pantai La Poili, Anda harus menempuh perjalanan https://prairiepitbullrescue.com/ kurang lebih 48 kilometer berasal dari kota Baubau, dengan jarak tempuh kurang lebih 45 menit. Jika bertolak berasal dari ibukota Kabupaten Buton Selatan, Batauga berjarak kurang lebih 24 kilometer dengan selagi tempuh kurang lebih 39 menit. Akses jalur menuju ke pantai terhitung udah jauh lebih mudah, gara-gara udah dilaksanakan perbaikan jalur menuju pantai. Pantai La Poili membuka tiap-tiap hari terasa pukul 08.00 sampai dengan 22.00 WITA, dengan harga tiket masuk kurang lebih Rp. 10.000,-/orang. Pantai La Poili punyai dua wilayah parkir, yakni parkir utama yang berada sebelum saat pos tiket masuk dan area parkir ke dua yang terletak di tepi pantai.
No Comments